Monday, January 18, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)
Sakitku….
Jiwaku terasa mati saat cinta beranjak pergi
Hari-hariku terasa sepi tika kau tak ada di sampingku
Rasa perih hati bak tercabik2
Kerena cintamu aku sakit
Saat sayap cintaku patah
Terasa sakit tika ku kepakkan sayap ini
Hingga ku tak mampu terbang lagi
Ceria dulu, yang menghiasi hari2, Kini tak ada lagi…
Bahagia yang ku rasa, Kini kau rubah jadi duri dalam hati
Kau padamkan api cinta, saatku rasakan kehangatannya
Kau hanyutkanku dari telaga asmaramu
Kau tenggelamkanku dari lautan kasihmu
Walau tanpamu...
kucuba
walau air mata tak berlinang
Bukan berarti kerelaan hati…
Madah Cinta
Wahai kawan-kawanku....
Dengarlah bisikan kata-kataku ini.
Wahai kawanku...!Tulislah madah cinta mu
Tulislah puisi cinta mu… madah-madah ciptamu
Tulislah apa yang telintas dihati mu!
Lukislah apa yang ada dalam benakkmu
Rasakan getaran suara hati naluri yang kau rasa…
Biarkan ia bersuara….
Bersuara menjerit,dan….
Biarkan seisi dunia mendengarkan luahannya
Luahan rasa hati seorang Insan…!
Wahai kawanku...!Jangan engkau berdiam diri
Janganlah engkau hanya menjenguk disana sini
Komentar
Namun diri tak kau peduli…
Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?
Rasa hati yang belum sepenuhnya kau kenali….?
Sedikit naluri untuk berpuisi,
tuk jadikan segalanyakan pasti
Wahai kawan ku...bukankah kita cuma insan biasa…?
Insan biasa yang
Kita sama-sama jua masih ada kekurangan
Sama-sama ada sedikit kepahitan
Didalam merenangi lautan madah cinta ini
Datangmu
Ku dengar Cinta memanggilku
Segera kuberlari meghampiri
Meskiku harus terjatuh berkali-kali
Meski duri2 melukai
Meski harus kurbankan separuh hati
Cinta terlahir untuk dicinta
Bersama kita bersatu, bersama kita berpadu
Keyakinan membawaku pada kesatuan
Kepercayaan memberikan kepastian
Bersama menuju kejayaan…..
Mencari
Aku telah menusuk serbu bulan
Tapi takku dapatkan satu celahpun membelai rasa
Aku telah merobek-robek tangis duka
Namun takku dapatkan hati yang merdeka
Kini surya mulai menyingsing
Fajarpun terasing…
Pekat malam mengundang sedihku
Tangis tersedu-sedu bertautan
Memaksa hati tuk mencari….
“ Imposible ”
Dengan kepercayaan
kutuliskan kata-kata
Dengan keyakinan
ku paparkan rasaku padanya
Namun kjujuran malah menyiksa
Merobek2 hati….
Kini kata2 dalam hati mulai pudar
Sebelum ia baca
Mungkinkah kata2 itu
mampu bertahan sampai ia baca
Mungkinkah kata hati itu
mampu menguak semua
rahasia di balik tirai cinta
Mungkinkah…..
Ia harus tersenyum….
Ia harus tersenyum
walau gemerlap dunia
memaksa memakai topeng2 kepalsuan
Berjanjilah langit dan bintang bersaksi
Sekalipun cinta kita tak menyatu
Tetapi jiwa kita kekal dalam satu cita
Tersenyumlah bersama mentari
Bila kau rindu…
Sampaikan salam rindumu
Hembusan angina
Tikaku mendengarnya
Aku
Bersama kita berpadu
dalam rangkulan sayap2 illahi
Menuju cahaya keabadian cinta sejati
Sahabat Sejati (SS)
Segalanya takkan ada yang abadi
Kecuali sahabat sejati
Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali
RELLA
Butuh waktu panjang tuk lupakanmu
Butuh 1000 keyakinan tuk melepaskan genggamanmu
Mungkin bagimu, kepergian hanyalah sementara
Hanyalah secuail rasa yang lewati angan
Namun sedetik untukku adalah
Embun abadi dalam hidup
Meski terpaksa hati tuk lepaskan cinta
Kanku
Kerenamu kurella…