Sakitku….

Jiwaku terasa mati saat cinta beranjak pergi

Hari-hariku terasa sepi tika kau tak ada di sampingku

Rasa perih hati bak tercabik2

Kerena cintamu aku sakit

Saat sayap cintaku patah

Terasa sakit tika ku kepakkan sayap ini

Hingga ku tak mampu terbang lagi

Ceria dulu, yang menghiasi hari2, Kini tak ada lagi…

Bahagia yang ku rasa, Kini kau rubah jadi duri dalam hati

Kau padamkan api cinta, saatku rasakan kehangatannya

Kau hanyutkanku dari telaga asmaramu

Kau tenggelamkanku dari lautan kasihmu

Walau tanpamu...

kucuba kan tetap bertahan disini

walau air mata tak berlinang

Bukan berarti kerelaan hati…

Madah Cinta

Wahai kawan-kawanku....

Dengarlah bisikan kata-kataku ini.
Wahai kawanku...!Tulislah madah cinta mu

Tulislah puisi cinta mu… madah-madah ciptamu

Tulislah apa yang telintas dihati mu!

Lukislah apa yang ada dalam benakkmu

Rasakan getaran suara hati naluri yang kau rasa…

Biarkan ia bersuara….

Bersuara menjerit,dan….

Biarkan seisi dunia mendengarkan luahannya

Luahan rasa hati seorang Insan…!
Wahai kawanku...!Jangan engkau berdiam diri

Janganlah engkau hanya menjenguk disana sini

Komentar sana komentar sini!

Namun diri tak kau peduli…

Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?

Rasa hati yang belum sepenuhnya kau kenali….?

Sedikit naluri untuk berpuisi,

tuk jadikan segalanyakan pasti
Wahai kawan ku...bukankah kita cuma insan biasa…?

Insan biasa yang cuba tuk mebuka rahasia kehidupan

Kita sama-sama jua masih ada kekurangan

Sama-sama ada sedikit kepahitan

Didalam merenangi lautan madah cinta ini

Cuba membongkar rahasia hakikat puisi cinta!



Datangmu

Ku dengar Cinta memanggilku

Segera kuberlari meghampiri

Meskiku harus terjatuh berkali-kali

Kan ku serahkan diri dalam rangkulannya

Meski duri2 melukai

Meski harus kurbankan separuh hati

Kan aku bacakan puisi cinta

Kan aku bisikkan padanya

Cinta terlahir untuk dicinta

Bersama kita bersatu, bersama kita berpadu

Keyakinan membawaku pada kesatuan

Kepercayaan memberikan kepastian

Bersama menuju kejayaan…..

Mencari

Aku telah menusuk serbu bulan

Tapi takku dapatkan satu celahpun membelai rasa

Aku telah merobek-robek tangis duka

Namun takku dapatkan hati yang merdeka

Kini surya mulai menyingsing

Fajarpun terasing…

Pekat malam mengundang sedihku

Tangis tersedu-sedu bertautan

Memaksa hati tuk mencari….



“ Imposible ”

Dengan kepercayaan

kutuliskan kata-kata

Dengan keyakinan

ku paparkan rasaku padanya

Namun kjujuran malah menyiksa

Merobek2 hati….

Kini kata2 dalam hati mulai pudar

Sebelum ia baca

Mungkinkah kata2 itu

mampu bertahan sampai ia baca

Mungkinkah kata hati itu

mampu menguak semua

rahasia di balik tirai cinta

Mungkinkah…..

Ia harus tersenyum….

Ia harus tersenyum

walau gemerlap dunia

memaksa memakai topeng2 kepalsuan

Berjanjilah langit dan bintang bersaksi

Sekalipun cinta kita tak menyatu

Tetapi jiwa kita kekal dalam satu cita

Tersenyumlah bersama mentari

Bila kau rindu…

Sampaikan salam rindumu

Hembusan angina kan membawanya

Tikaku mendengarnya

Aku kan menjemputmu

Bersama kita berpadu

dalam rangkulan sayap2 illahi

Menuju cahaya keabadian cinta sejati

Sahabat Sejati (SS)

Ada kasih tersisih

Ada sayang tapi terbuang

Ada rindu tapi terbelenggu

Ada cinta tap jadi derita

Ada hati tapi udah mati

Segalanya takkan ada yang abadi

Kecuali sahabat sejati

Rindu Qhu

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali


RELLA

Butuh waktu panjang tuk lupakanmu

Butuh 1000 keyakinan tuk melepaskan genggamanmu

Mungkin bagimu, kepergian hanyalah sementara

Hanyalah secuail rasa yang lewati angan

Namun sedetik untukku adalah

Embun abadi dalam hidup

Meski terpaksa hati tuk lepaskan cinta

Kanku cuba meski kan melukai jiwaku

Kerenamu kurella…


Monday, January 18, 2010